Piranha 3DD
REVIEW :
Seri pertamanya, Piranha 3D
jelas tidak bisa dibilang film yang bagus, tapi jika mencari sebuah
kombinasi kegilaan dari sadisnya piranha-piranha purba, potongan tubuh,
galonan darah dan wanita-wanita seksi berbikini dengan parade payudara
tanpa peduli soal kualitas cerita ataupun akting pemainnya maka anda
sudah berada di tempat yang benar. Ya, dua tahun lalu sutradara
spesialis horor remake asal Perancis Alexader Aja sudah menghadirkan sebuah guilty pleasure hebat dengan membuat daur ulang dari horor 1978 itu menjadi sebuah sajian monster attack ala B movie yang norak, lengkap dengan 3D dan komedi hitamnya yang menghibur. Hasilnya? Tidak buruk di box office apalagi untuk ukuran horor murah yang sama sekali tidak diperhitungkan sebelumnya.
Tentu saja banyak dollar berarti sekuel baru. Dan Dimension Film
tampak begitu percaya diri untuk meneruskan kisah ikan-ikan jelek ini
ke sekuel terbarunya dengan atau tanpa Aja sekalipun. Maka ditunjuklah
John Gulager, sutradara Feast, film monster lain yang seru itu untuk membuat franchise ini menjadi lebih besar, sebesar ukuran cup bra yang digunakan untuk judulnya. Kisahnya sendiri cukup sederhana, bersetting satu tahun paska kejadian maut di danau Victoria yang kini menjadi kawasan terlarang untuk umum. Tidak jauh dari sana ada waterpark
baru yang hendak di buka. Jadi bisa ditebak kemana nanti
piranha-pirnaha purba yang masih tersisa itu akan berpesta selanjutnya.
Sama seperti pendahulunya, Piranha 3DD
masih menggunakan resep usang yang sama, menjual kebrutalan dari
monster ikan purba yang kini punya kemampuan semakin ajaib saja
(berkembang biak layaknya Xenomorph dalam franchise Alien
dan menghancurkan lempengan besi), pameran payudara dan bikini yang
porsinya sudah dinaikan dua kali lipat degan kualitas cerita dan akting
jauh lebih buruk, senang? Ah, tidak juga, kenapa? Karena Gulager bukan
Aja, ia hanya tahu bagaimana menjiplak mentah-mentah formula Aja
(termasuk adegan dimana seekor piranha menggi tanpa tahu bagaimana
mengemasnya menjadi tontonan guilty pleasure yang menarik.
Jika Aja tampak sengaja membuat Piranha
miliknya tampak bodoh untuk kita tertawakan, Piranha milik Gulager itu
memang bodoh dalam artian sebenarnya. Ia bahkan tidak tahu bagaimana
menghadirkan momen gore yang asik seperti yang pernah dilakukannya dalam Feast, hasilnya parah, Piranha 3DD seperti sebuah horor mesum dengan banyak mengumbar payudara dalam slowmotion,
komedi tidak lucu, banyak momen bodoh serta jeritan-jeritan berisik
dari finguran-figuran yang sepertinya tidak tahu bagaimana caranya
keluar dari kolam renang dangkal itu. Mungkin yang menarik adalah
kehadiran Ving Rhames yang kembali memerankan sosok deputi Fallon,
veteran dari seri sebelumnya.
Kesalahan fatal Gulager lainnya, jika
Aja punya Kelly Brook yang super seksi beserta momen balet dalam airnya
yang ‘wah’ itu, Gulager malah membawa David Hasselhoff yang di sini
memerankan dirinya sendiri sebagai cameo yang parahya sangat bangga mempermalukan dirinya sendiri. 20 menit menjelang akhir Piranha 3DD
sebenarnya sudah sangat buruk dan kehadiran Hasselhoff membuatnya
semakin berantakan. Dan disaat film berakhir, kita akan tahu bahwa franchise
ini sepertinya tidak berhenti sampai sini saja ketika Christopher Lloyd
memberitahu bahwa piraha-piranha itu mengalami evolusi ekstrim yang
membuat mereka mampu hidup di darat, gila!
#Sumber :
SCREENSHOT :
jangan Lupa Like FB-nya!! atau klik DISINI!
Untuk Download Klik gambar QR code di bawah!!
PASSWORD Tinypaste :
Shimpel.blogspot.com
Ucapkan terimakasih anda dengan klik salah satu iklan dibawah!! TERIMA KASIH!!
0 comments:
Post a Comment