Journey 2
INFO :
Laut Samudera Pasifik yang awalnya tenang tiba-tiba dihantam badai.
Sejumlah pusaran angin membubung tinggi pun terbentuk, menyambungkan
antara permukaan laut dan awan berpetir. Kejadian itu membuat pilot
Gabato (Luis Guzman) tak mampu mengendalikan helikopternya, hingga
terisap ke dalam pusaran angin.
Itulah awal petualangan Sean Anderson (Josh Hutcherson) bersama ayah tirinya, Hank Parsons (Dwayne Johnson), untuk mencari sang kakek, Alexander (Michael Caine). Meski telah dikoyak angin berkekuatan besar, untung bagi ketiga lelaki itu dan putri Gabato, Kailani (Vanessa Hudgens). Pasalnya mereka tetap selamat, tanpa segores luka pun.
Anehnya, di pulau itu fisik semua makhluk yang hidup serba terbalik dari tempat lainnya di dunia. Gajah yang biasanya berukuran besar di pulau ini berubah menjadi kecil seperti anak anjing. Sedangkan hewan melata lipan menjelma seperti ulat sepanjang satu meter. Pulau yang aneh.
Film yang merupakan sekuel Journey to the Center of the Earth ini mencoba membawa penonton ke serangkaian petualangan yang penuh dengan kebetulan dan keberuntungan. Misalnya setelah dihantam badai dan dikejar kadal raksasa, toh mereka tetap bisa selamat dan bertemu dengan sang kakek yang sehat bugar.
Untuk menambah ketegangan, sutradara Brad Peyton membuat para pemain harus berhadapan dengan kenyataan Pulau Misterius akan dilahap Samudera Pasifik. Mereka mesti mencari jalan keluar dari pulau itu.
Seperti film Amerika lainnya, Journey 2 juga menyisipkan cerita cinta antara Sean dan Kailani. Seperti kala Sean merayu Kailani. Padahal mereka tengah menantang hutan belantara. Kalau saja jalan cerita dikemas lebih ciamik dan naskah tidak dangkal, Journey 2 akan lebih menarik ditonton. Apalagi untuk film ini Payton memerlukan modal sekitar US$ 110 juta (Rp 987 miliar), seyogianya dia dapat menampilkan setingan film yang lebih nyata, tidak sekadar gabus semata.
Sekilas Journey 2 berusaha menyajikan film petualangan seperti Indiana Jones atau Tomb Raider, yang mana si tokoh keluar masuk hutan untuk mencari harta karun ataupun benda sejarah. Sayangnya Payton tidak berhasil menyuguhkan petualangan yang seru seperti dua film itu. Jalan cerita yang terlalu singkat dan permasalahan yang cepat terselesaikan semakin membuat jalan cerita Journey 2 tidak masuk akal.
Journey 2 ini diambil berdasarkan buku karangan Jules Verne, seperti film Journey to the Center of the Earth yang diluncurkan Payton pada 2008. Tapi baik Journey dan Journey 2, Payton gagal menayangkan petualangan layaknya yang disajikan Verne dalam bukunya.
Untuk tontonan bersama anak-anak, film ini memang cocok. Tapi bagi Anda yang mencari film petualangan, Payton kurang bisa menyajikannya dalam Journey 2.
Itulah awal petualangan Sean Anderson (Josh Hutcherson) bersama ayah tirinya, Hank Parsons (Dwayne Johnson), untuk mencari sang kakek, Alexander (Michael Caine). Meski telah dikoyak angin berkekuatan besar, untung bagi ketiga lelaki itu dan putri Gabato, Kailani (Vanessa Hudgens). Pasalnya mereka tetap selamat, tanpa segores luka pun.
Anehnya, di pulau itu fisik semua makhluk yang hidup serba terbalik dari tempat lainnya di dunia. Gajah yang biasanya berukuran besar di pulau ini berubah menjadi kecil seperti anak anjing. Sedangkan hewan melata lipan menjelma seperti ulat sepanjang satu meter. Pulau yang aneh.
Film yang merupakan sekuel Journey to the Center of the Earth ini mencoba membawa penonton ke serangkaian petualangan yang penuh dengan kebetulan dan keberuntungan. Misalnya setelah dihantam badai dan dikejar kadal raksasa, toh mereka tetap bisa selamat dan bertemu dengan sang kakek yang sehat bugar.
Untuk menambah ketegangan, sutradara Brad Peyton membuat para pemain harus berhadapan dengan kenyataan Pulau Misterius akan dilahap Samudera Pasifik. Mereka mesti mencari jalan keluar dari pulau itu.
Seperti film Amerika lainnya, Journey 2 juga menyisipkan cerita cinta antara Sean dan Kailani. Seperti kala Sean merayu Kailani. Padahal mereka tengah menantang hutan belantara. Kalau saja jalan cerita dikemas lebih ciamik dan naskah tidak dangkal, Journey 2 akan lebih menarik ditonton. Apalagi untuk film ini Payton memerlukan modal sekitar US$ 110 juta (Rp 987 miliar), seyogianya dia dapat menampilkan setingan film yang lebih nyata, tidak sekadar gabus semata.
Sekilas Journey 2 berusaha menyajikan film petualangan seperti Indiana Jones atau Tomb Raider, yang mana si tokoh keluar masuk hutan untuk mencari harta karun ataupun benda sejarah. Sayangnya Payton tidak berhasil menyuguhkan petualangan yang seru seperti dua film itu. Jalan cerita yang terlalu singkat dan permasalahan yang cepat terselesaikan semakin membuat jalan cerita Journey 2 tidak masuk akal.
Journey 2 ini diambil berdasarkan buku karangan Jules Verne, seperti film Journey to the Center of the Earth yang diluncurkan Payton pada 2008. Tapi baik Journey dan Journey 2, Payton gagal menayangkan petualangan layaknya yang disajikan Verne dalam bukunya.
Untuk tontonan bersama anak-anak, film ini memang cocok. Tapi bagi Anda yang mencari film petualangan, Payton kurang bisa menyajikannya dalam Journey 2.
SCREENSHOT :
jangan Lupa Like FB-nya!! atau klik DISINI!
Untuk Download Klik gambar QR code di bawah!!
PASSWORD Tinypaste :
Shimpel.blogspot.com
Ucapankan terimakasih anda dengan klik salah satu iklan dibawah!! TERIMA KASIH!!
0 comments:
Post a Comment